Makhluk Manis Di Sekolah





“Kau adalah cinta pertama dan terakhirku….prettttt, prutttt.”
“Jorok banget sih Jun…uhh.”  Ipunk menutupi hidungnya dengan tangan, begitu juga personil yang lainnya. Merasa tak nyaman dengan gas buangan yang nggak sengaja dikeluarkan oleh Juna. Semua mata tertuju pada Juna. Secepatnya Juna menyangkal, kalau bukan dia yang buang angin sembarangan.
Tapi tak satupun teman-temannya percaya.
“Juna….Arjuna..”
“Sumpah, bukan gue yang kentut !!”
Juna membuka mata dan terkejut melihat keadaan sekelilingnya. Semua anak seisi kelas tertawa riuh melihat tampang  Juna yang innocence itu.
“ Terimakasih sudah mau berbagi.” Ucap Bu Sarah pada Jun.
Dengan tampang begonya, Jun cuma bisa nyengir.
***
“Haha..kejadian dikelas tadi lucu banget. Sumpah…haha.” May, sohib Jun,terus ketawa.
“Tau, gila nih anak !” sahut Ipank yang juga temen Juna.
“Emang udah dari dulu. Baru nyadar ? haha..eh, gue mo ke toilet dulu.” Timpal May kemudian pergi.
“Eh, itu semua diluar kesadaran, refleks tau !” Jun tetep menyangkal.
“Ahh..udah hampir  100x loe ngomong gitu Jun..Eh, itu semua diluar kesadaran, refleks tau !..huh, macem orang dihipnotis ajaaa..lagian, siapa juga sih yang suruh molor dikelas waktu jam pelajaran. Emang loe tadi malem tidur jam berapa sih ?” tanya Ipank.
Ipank yang sedari tadi nyerocos panjang lebar, sedikitpun nggak digubris oleh Jun. Pandangan Jun mengarah pada makhluk manis yang berjalan di koridor sekolah yang memang saat itu posisinya searah dengan Jun dan Ipank berdiri.
“Jun…”
“Ah,eh, iya apa’an ?” sahut Jun.
Ipank merasa bingung dengan sikap Jun. Ia membalikkan tubuhnya ke belakang, berusaha mencari apa yang sedang diperhatikan oleh Jun. Sehingga ia lebih tertarik daripada mendengar ocehan Ipank.
“ Eh, kenapa sih ?” Tanya Ipank bingung.
“Ah, nggak papa kok. Cabut yuk..”
“Trus, May gimana ?”
“Alah, ntar juga dia nyusul.” Jun dan Ipank meninggalkan tempat mereka berbicara.
***
Malam pun tiba, Jun sibuk mengerjakan PR nya. Tiba-tiba ia teringat akan makhluk manis yang ia tatap tadi pagi.
“Siapa ya cewek itu ? Apa jangan-jangan, dia  anak baru ? Hmmm…” gumam Jun. Kejadian tadi pagi terus membayangi pikiran Jun. Hanya wajah gadis itu yang dia ingat. Seketika itu juga, PR yang ia kerjakan buyar. Dan akhirnya, ia tertidur.
***
Pagi ini, Juna berangkat sekolah tepat pada waktunya. Ketika ia akan menghampiri kelasnya di atas tiba-tiba..
“Brukkkk….” Buku-buku itu berserakan dimana-mana.
“Ups, sorry…gue nggak sengaja.” Mata Jun terbelalak kaget melihat orang yang di tabraknya. Cewek manis itu yang sekarang berada tepat di depannya. Betapa beruntungnya Jun.
“Iya, nggak papa kok. Thanks.” Responnya setelah mengambil buku-bukunya yang jatuh kemudian pergi.
“Masya Allah, tuh cewek manis banget.” Gumam Juna.
Ketika Juna membalikkan badannya kebelakang, muncul cewek yang perawakannya mirip sumo terus bilang..
“Hi, ganteeeng…”
Seketika itu juga Juna melarikan diri dari wajah cewek sumo itu. Cewek itu sontak mencibirkan bibirnya seolah kecewa.
***
“Eh, pensi tinggal bentar lagi nih..gimana kalo kita ikutan, sekalian launching single kita..setuju nggak ?” alis May naik turun seolah membujuk kedua temannya agar menyetujui pendapatnya.
“Wah, bener tuh si May. Sekalian kita numpang eksis. Syukur-syukur ada produser yang mau ngrekrut kita. Terus beken video klip. Masuk TV, jadi seleb deh kita..hha. Keren bro..”
“Ahhh…ngaco kalian semua. Pensi tinggal 1 minggu lagi, sedangkan kita nggak ada waktu buat latihan. Ada waktu pun, kalian juga pada nggak niat. Lagian, pensi kan cuman untuk orang-orang di lingkup sekolah.  Jadi nggak mungkin ada produser yang mau ngrekrut kita. Boro-boro video klip, lagu tanpa video pun, dijual dipasar glodok juga nggak bakal laku. Heh.” Ejek Juna sementara temen yang lain cuma bisa nyengir mendengar kritikan Jun. < bersambung ... >








0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

About

paris